Cara Agar Menulis Bagus: Rahasia yang Jarang Diketahui
Pernah nggak sih kamu baca tulisan sendiri terus merasa, “Ini apaan sih? Kok berantakan banget?” Tenang, kamu nggak sendirian. Saya juga pernah ngalamin itu. Tapi setelah bertahun-tahun berkutat dengan dunia tulis-menulis, akhirnya saya nemuin beberapa jurus jitu yang bikin tulisan kita bisa lebih enak dibaca, lebih berbobot, dan yang paling penting—nggak bikin pembaca kabur di paragraf kedua.
1. Stop Overthinking, Mulai Aja Dulu!
Masalah terbesar penulis pemula? Terlalu banyak mikir sebelum nulis. Percaya deh, 80% tulisan bagus itu hasil editing, bukan first draft. Jadi:
- Nyalakan timer 5 menit
- Tulis apapun yang ada di kepala
- Jangan pedulikan tata bahasa dulu
Teknik ini disebut free writing dan terbukti efektif untuk mengatasi writer’s block. Tulisan jelek yang sudah ditulis masih lebih baik daripada tulisan sempurna yang cuma ada di angan-angan.
2. Baca, Baca, dan Baca Lagi
Mau menulis bagus? Jadilah pembaca yang rakus. Tapi jangan asal baca:
- Analisis struktur – Perhatikan bagaimana penulis favoritmu membangun alur
- Catat diksi menarik – Buat bank kosakata pribadi
- Ambil yang terbaik – Tiru (bukan plagiat!) gaya penulisan yang kamu suka
Penulis profesional sekalipun selalu terus belajar dari tulisan orang lain. Ini seperti gym buat otak menulismu.
3. Gaya Bicara = Gaya Nulis
Salah satu cara agar menulis bagus adalah dengan menulis seperti kamu bicara. Coba rekam dirimu sedang bercerita, lalu transkrip ke tulisan. Hasilnya akan lebih alami karena:
- Kalimat lebih pendek dan padat
- Lebih banyak kata aktif
- Terasa lebih personal
Tapi ingat, tetap sesuaikan dengan konteks pembaca dan tujuan tulisan. Nulis laporan penelitian beda gaya dengan nulis caption Instagram.
4. Edit Tanpa Ampun
Ini rahasia besar cara agar menulis bagus yang sering diabaikan: tulisan bagus itu 20% menulis, 80% mengedit. Setelah nulis draft pertama:
- Istirahat dulu – Biarkan tulisan “dingin” minimal 2 jam
- Baca keras-keras – Akan lebih mudah menemukan kalimat janggal
- Potong 10% – Paksa diri untuk menghilangkan 10% kata tanpa mengubah makna
Mark Twain bilang, “Saya butuh tiga minggu untuk menulis pidato yang bagus, tapi hanya tiga jam untuk menulis pidato yang buruk.” Artinya? Semua tulisan bagus butuh proses penyempurnaan.
5. Kuasai Struktur Dasar
Menulis bagus itu seperti bangunan—butuh fondasi kuat. Pelajari struktur dasar ini:
- Paragraf pembuka – Hook pembaca dengan pertanyaan, fakta mengejutkan, atau cerita mini
- Isi – Satu ide utama per paragraf, dijelaskan dengan contoh konkret
- Penutup – Ringkas poin utama dan berikan “hadiah” untuk pembaca (insight baru, ajakan bertindak, dll)
Struktur yang rapi bikin pembaca betah sampai akhir, meski kontennya panjang.
6. Latihan Mikro Setiap Hari
Kemampuan menulis bagus itu seperti otot—butuh latihan rutin. Coba challenge 5 menit sehari:
- Deskripsikan benda di depanmu dengan 3 kalimat
- Ubah berita hari ini menjadi cerita pendek 100 kata
- Tulis ulang tweet orang lain dengan gaya bahasamu
Latihan kecil tapi konsisten jauh lebih efektif daripada marathon menulis sesekali.
7. Cari Feedback Nyata
Tulisan kita sering terasa bagus di kepala, tapi… belum tentu buat orang lain. Cara agar menulis bagus yang sering terlupakan: minta pendapat jujur dari:
- Teman yang jujur (bukan yang cuma bilang “wah keren!”)
- Komunitas menulis online
- Pembaca targetmu (misal lewat Google Form sederhana)
Feedback itu seperti GPS—memberi tahu di mana kita salah belok tanpa harus nyasar dulu.
8. Pelajari Copywriting Dasar
Nggak perlu jadi copywriter profesional, tapi beberapa teknik ini bisa bikin tulisan biasa jadi luar biasa:
- Power words – Kata-kata yang memicu emosi (contoh: rahasia, terbukti, instan)
- Storytelling – Otak manusia lebih mudah mengingat cerita daripada fakta mentah
- AIDA – Formula Attention, Interest, Desire, Action yang sudah teruji
Teknik copywriting ini bisa diaplikasikan di semua jenis tulisan, dari email bisnis sampai status WhatsApp.
9. Bikin “Suaramu” Sendiri
Menulis bagus itu bukan cuma soal teknik, tapi juga punya ciri khas. Untuk menemukan gaya khasmu:
- Analisis 5 penulis favorit – Apa yang bikin mereka unik?
- Campurkan elemen yang cocok dengan kepribadianmu
- Uji coba terus sampai ketemu “rasa” yang pas
Gaya menulis itu seperti parfum—harus nyaman dipakai sehari-hari tapi tetap meninggalkan kesan.
10. Nikmati Prosesnya
Terakhir dan paling penting: menulis bagus itu perjalanan, bukan destinasi. Jangan:
- Terlalu keras pada diri sendiri
- Membandingkan draft pertamamu dengan karya final orang lain
- Berharap langsung sempurna
Setiap penulis besar pernah menghasilkan tulisan buruk. Bedanya, mereka terus menulis sampai tulisan buruk itu jadi sedikit lebih baik, dan lebih baik lagi.
📌 Fakta Menarik: Tahukah kamu bahwa rata-rata orang hanya membaca 20-28% dari sebuah artikel online? Itulah mengapa paragraf pertama sangat penting. Fakta ini berdasarkan analisis heatmap dari NNGroup yang mempelajari perilaku membaca digital selama puluhan tahun.
Jadi, cara agar menulis bagus sebenarnya sederhana: mulai sekarang, perbanyak latihan, terima feedback, dan terus perbaiki. Nggak ada jalan pintas, tapi dengan konsisten, kamu pasti akan melihat kemajuan besar dalam 3-6 bulan ke depan.
Sekarang giliranmu: ambil kertas (atau buka dokumen baru), dan praktikkan satu tips dari artikel ini hari juga. Karena menulis bagus itu bukan teori—tapi aksi. Happy writing!