Orang yang Menulis Resensi Buku Disebut Kritikus? Ini Fakta Menariknya!
Pernah nggak sih kamu baca resensi buku di media online atau koran, lalu penasaran siapa sih sebenarnya orang yang menulis resensi buku disebut apa? Kritikus? Reviewer? Atau punya gelar khusus? Nah, kali ini saya bakal kupas tuntas tentang profesi yang sering disepelekan padahal punya peran besar di dunia literasi ini.
Sebelum masuk lebih dalam, saya kasih bocoran dulu nih: orang yang menulis resensi buku disebut book reviewer atau kritikus sastra, tapi ternyata ada fakta unik dibalik itu semua yang jarang orang tahu!
Orang yang Menulis Resensi Buku Disebut Apa Sebenarnya?
Kalau kamu sering baca-baca resensi buku di media besar, kamu pasti familiar dengan istilah “kritikus sastra”. Tapi sebenarnya nggak semua orang yang menulis resensi buku disebut kritikus lho! Ini dia perbedaannya:
- Book Reviewer – Lebih umum, bisa siapa saja yang menulis ulasan buku, termasuk blogger atau konten kreator
- Kritikus Sastra – Biasanya punya latar belakang pendidikan sastra dan analisisnya lebih mendalam
- Resensator – Istilah yang jarang dipakai tapi sebenarnya paling tepat secara teknis
Lucunya, di Indonesia sendiri nggak ada gelar resmi untuk orang yang menulis resensi buku disebut sebagai apa. Kebanyakan media besar akan menyebut mereka sebagai “kritikus” atau “pengamat sastra” untuk memberikan bobot lebih pada tulisannya.
Fakta Mengejutkan Tentang Orang yang Menulis Resensi Buku
Nah, ini dia bagian yang paling seru! Saya udah kumpulin fakta-fakta menarik tentang orang yang menulis resensi buku yang mungkin bikin kamu tercengang:
1. Resensi Buku Bisa Pengaruhi Penjualan Hingga 40%
Menurut data dari industri penerbitan, buku yang dapat resensi dari orang yang menulis resensi buku disebut berpengaruh (seperti di media besar) bisa mengalami peningkatan penjualan hingga 40% dalam 3 bulan pertama! Ini bukti betapa pentingnya peran mereka di dunia literasi.
2. Bukan Sekadar Baca Lalu Nulis
Kebanyakan orang mengira pekerjaan orang yang menulis resensi buku disebut mudah – baca buku, terus tulis pendapat. Padahal prosesnya jauh lebih kompleks! Mereka harus:
- Membaca buku 2-3 kali untuk memahami secara mendalam
- Membandingkan dengan karya sejenis
- Memahami konteks sosial budaya saat buku itu ditulis
- Menjaga objektivitas meski punya preferensi pribadi
3. Ada Kode Etik yang Ketat
Profesional yang orang yang menulis resensi buku disebut punya standar etika tinggi. Mereka dilarang:
- Menerima bayaran dari penulis/penerbit untuk resensi positif
- Menulis resensi buku karangan keluarga/sahabat dekat
- Mengambil bagian besar dari buku sebagai kutipan
Bagaimana Cara Menjadi Orang yang Menulis Resensi Buku Disebut Profesional?
Kalau kamu tertarik masuk ke dunia ini, ini dia step by step-nya:
1. Bangun Fondasi Literasi yang Kuat
Orang yang menulis resensi buku disebut profesional biasanya membaca minimal 50 buku per tahun dari berbagai genre. Kamu perlu:
- Membaca buku klasik dan kontemporer
- Memahami aliran sastra utama
- Mengikuti perkembangan penerbitan
2. Latihan Menulis Setiap Hari
Kualitas tulisan orang yang menulis resensi buku disebut baik biasanya hasil dari:
- Menulis 300-500 kata setiap hari
- Mengasah kemampuan analisis
- Belajar menyampaikan kritik secara elegan
3. Bangun Jaringan di Industri
Untuk bisa menjadi orang yang menulis resensi buku disebut profesional, kamu perlu:
- Kenali editor rubrik sastra di media
- Ikut komunitas literasi
- Hadiri peluncuran buku dan diskusi sastra
Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Pemula
Nah, sebagai orang yang menulis resensi buku disebut pemula, hindari kesalahan ini:
1. Spoiler Konten Buku
Banyak pemula mengira resensi itu sama dengan sinopsis. Salah besar! Orang yang menulis resensi buku disebut baik tahu cara memberikan gambaran tanpa merusak pengalaman membaca.
2. Terlalu Subjektif
“Saya nggak suka genre ini jadi bukunya jelek” – ini contoh komentar amatir. Orang yang menulis resensi buku disebut profesional akan tetap objektif meski bukunya bukan genre favorit.
3. Fokus pada Penulis, Bukan Karyanya
Membahas kehidupan pribadi penulis atau hal di luar karya adalah kesalahan besar. Orang yang menulis resensi buku disebut baik fokus pada teks, bukan spekulasi tentang penulis.
Masa Depan Profesi Orang yang Menulis Resensi Buku
Di era digital ini, profesi orang yang menulis resensi buku disebut sedang mengalami transformasi:
- Bookstagrammer dan BookToker sekarang jadi alternatif baru
- Resensi video mulai menggantikan tulisan di beberapa platform
- Algoritma media sosial mempengaruhi cara orang menemukan resensi
Tapi satu hal yang tetap: kebutuhan akan orang yang menulis resensi buku disebut profesional yang memberikan analisis mendalam tak akan pernah hilang.
Jadi, sekarang kamu sudah tahu kan siapa sebenarnya orang yang menulis resensi buku disebut dan betapa menariknya dunia di balik profesi ini? Mulai dari pengaruh besar terhadap penjualan buku sampai kode etik ketat yang harus dipatuhi.
Kalau kamu tertarik mencoba, ingatlah bahwa menjadi orang yang menulis resensi buku disebut profesional butuh dedikasi tinggi. Tapi hasilnya worth it – kamu bisa dapat buku gratis, diundang ke event sastra, bahkan jadi influencer di dunia literasi!
Gimana? Tertarik untuk menjadi bagian dari orang yang menulis resensi buku disebut profesional? Atau mungkin kamu punya pengalaman menarik dengan book reviewer? Share di komentar ya!