Sebutkan Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menulis Naskah Drama
Kamu pengen nulis naskah drama tapi bingung mulai dari mana? Tenang, gue juga pernah di situasi yang sama. Naskah drama itu bukan cuma sekadar dialog biasa—ada banyak elemen yang harus dipersiapkan biar ceritanya nggak datar kayak martabak telor tanpa isi. Nah, sebelum lo mulai ngetik-ngetik di laptop, simak dulu beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum menulis naskah drama biar karyamu nggak jadi bahan tertawaan!
1. Tentukan Tema yang Strong dan Relateable
Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum menulis naskah drama adalah tema. Lo nggak bisa asal comot ide tanpa pertimbangan. Misalnya, lo mau bikin drama tentang persahabatan, cinta, atau konflik keluarga—pastikan tema itu punya daya tarik dan relate dengan penonton. Contohnya, drama “Romeo & Juliet” bertahan ratusan tahun karena temanya universal: cinta yang terhalang. Kuncinya? Pilih tema yang bikin orang mikir, “Wah, gue pernah ngerasain ini!”
2. Bangun Karakter yang Berkesan
Naskah drama tanpa karakter kuat itu kayak bakso tanpa kuah—hambar! Salah satu hal yang harus diperhatikan sebelum menulis naskah drama adalah pengembangan karakter. Jangan cuma kasih nama “A” atau “B” tanpa kepribadian jelas. Setiap tokoh harus punya:
- Motivasi (apa yang mereka inginkan?)
- Konflik internal/eksternal (halangan yang mereka hadapi)
- Perkembangan (apakah karakter berubah dari awal sampai akhir cerita?)
Contohnya, dalam drama “Hamlet”, karakter utamanya punya konflik batin yang dalam—bikin penonton ikut terbawa emosi.
3. Susun Plot yang Nggak Bikin Ngantuk
Plot adalah tulang punggung naskah drama. Salah satu hal krusial yang harus diperhatikan sebelum menulis naskah drama adalah struktur cerita. Jangan asal loncat-loncat scene tanpa alur jelas. Gunakan struktur dasar:
- Eksposisi (perkenalan karakter & situasi)
- Konflik (masalah mulai muncul)
- Klimaks (puncak ketegangan)
- Resolusi (penyelesaian masalah)
Pro tip: Buat twist yang nggak terduga, tapi tetap masuk akal. Jangan sampe penonton bisa nebak endingnya dari scene pertama!
4. Dialog yang Natural, Bukan Kayak Robot
Hal lain yang harus diperhatikan sebelum menulis naskah drama adalah kualitas dialog. Percakapan antar karakter harus terdengar alami, bukan kayak orang lagi baca puisi di panggung. Tipsnya:
- Gunakan bahasa sehari-hari (kecuali drama periode tertentu)
- Hindari monolog panjang yang bikin penonton kehilangan fokus
- Setiap dialog harus punya tujuan: mengungkap karakter, memajukan plot, atau memberi informasi
Contoh buruk: “Hai B, apakah kamu tahu bahwa ayahmu, yang bernama C, adalah seorang tentara yang gugur dalam perang 10 tahun lalu?” — Ini mah kayak Wikipedia, bukan percakapan manusia!
5. Setting yang Membantu Cerita
Tempat dan waktu dalam naskah drama nggak boleh asal comot. Ini termasuk hal yang harus diperhatikan sebelum menulis naskah drama karena setting bisa pengaruhi mood cerita. Lo mau bikin drama horor? Jangan settingnya di cafe kekinian yang terang benderang. Beberapa pertimbangan:
- Apakah setting mendukung tema?
- Apakah penonton bisa membayangkan lokasinya?
- Bagaimana setting memengaruhi karakter (misalnya: drama tentang kemiskinan di perkampungan kumuh)
6. Pertimbangkan Pementasan
Naskah drama beda dengan novel—ini akan ditampilkan di panggung. Salah satu hal teknis yang harus diperhatikan sebelum menulis naskah drama adalah keterbatasan pementasan. Jangan nulis adegan ganti-ganti setting tiap 5 menit kalau nggak ada budget gede. Pertanyaan kritis:
- Berapa banyak pemain yang dibutuhkan?
- Berapa kali ganti set?
- Apakah ada efek khusus yang sulit diwujudkan?
Drama yang bagus bisa sederhana tapi powerful. Contoh: “Waiting for Godot” cuma pake satu set sepanjang cerita, tapi tetep jadi masterpiece.
7. Riset, Riset, Riset!
Hal yang sering dilupakan tapi harus diperhatikan sebelum menulis naskah drama adalah riset. Lo nulis drama tentang dokter? Jangan sampe dialog tentang operasi jantung salah total. Beberapa bidang yang butuh riset mendalam:
- Latar belakang sejarah (kalau drama periode tertentu)
- Terminologi khusus (kedokteran, hukum, dll)
- Budaya lokal (kalau menyertakan elemen tradisional)
Tapi ingat, riset itu untuk memperkaya cerita, bukan jadi bahan pamer pengetahuan lo. Penonton mau terhibur, bukan dikuliahi!
8. Tentukan Target Penonton
Siapa yang akan menonton drama lo? Ini hal strategis yang harus diperhatikan sebelum menulis naskah drama. Beda penonton, beda gaya penulisan:
- Anak-anak: plot sederhana, banyak visual, happy ending
- Remaja: tema coming-of-age, konflik identitas
- Dewasa: kompleksitas karakter, masalah kehidupan nyata
Jangan harap bisa bikin satu naskah yang cocok untuk semua kalangan. Fokus aja dulu ke satu segmen tertentu.
9. Format Penulisan yang Benar
Hal teknis yang harus diperhatikan sebelum menulis naskah drama adalah format penulisan. Naskah drama punya struktur khusus yang beda sama prosa biasa. Beberapa elemen wajib:
- Nama karakter di atas dialog (biasanya CAPSLOCK)
- Petunjuk panggung (stage direction) dalam kurung
- Pembagian adegan dan babak yang jelas
Contoh format dasar:
ADEGAN 1 [Sebuah ruang tamu sederhana. Jam dinding menunjukkan pukul 11 malam.] ROBERT (Mengelus dahinya) Aku nggak percaya kamu melakukan ini... LINA (Membuang muka) Sudah terlambat untuk menyesal.
10. Baca Keras-keras dan Revisi!
Hal terakhir yang harus diperhatikan sebelum menulis naskah drama adalah proses revisi. Setelah draft pertama selesai, jangan langsung dikirim ke produser! Beberapa langkah penting:
- Baca keras-keras untuk cek naturalitas dialog
- Minta feedback dari orang lain (tapi jangan semua saran diturutin)
- Potong bagian yang membosankan atau nggak relevan
Naskah bagus biasanya bukan yang pertama kali ditulis, tapi yang keseratus kali direvisi. Jangan males ngedit!
Fakta Menarik tentang Naskah Drama
Fakta: Tahukah kamu? Drama tertua yang tercatat adalah “The Persians” karya Aeschylus, ditahun 472 SM. Yang lebih keren lagi—naskah ini masih dipentaskan sampai sekarang, lebih dari 2.500 tahun kemudian! Bayangkan betapa powerful-nya cerita itu sampai bisa bertahan melintasi zaman.
Nah, itu dia beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menulis naskah drama. Ingat, naskah drama yang bagus itu seperti resep masakan—butuh bahan berkualitas, teknik tepat, dan banyak latihan. Jangan takut buat mulai menulis, bereksperimen, dan gagal. Semua penulis besar pasti pernah menghasilkan naskah jelek sebelum akhirnya menciptakan karya masterpiece mereka.
Sekarang giliran lo! Ambil laptop atau buku catatan, dan mulai tulis naskah dramamu dengan memperhatikan semua elemen penting tadi. Siapa tahu, 2.500 tahun lagi naskah lo masih akan dipentaskan seperti “The Persians”!