, , ,

Sebelum Menulis Suatu Cerita Sebaiknya Menentukan


Sebelum Menulis Suatu Cerita Sebaiknya Menentukan Ini Dulu!

Kamu pernah nggak sih, duduk depan laptop berjam-jam, tangan sudah siap di keyboard, tapi bingung mau nulis apa? Atau lebih parah lagi, udah mulai nulis beberapa paragraf, eh malah mentok di tengah jalan karena nggak tahu mau dibawa kemana ceritanya? Nah, masalah ini sebenarnya bisa dihindari kalau sebelum menulis suatu cerita sebaiknya menentukan beberapa hal penting dulu. Trust me, ini bakal bikin proses menulismu lebih lancar dan hasilnya lebih memuaskan!

1. Tentukan Tujuan Ceritamu

Pertanyaan paling dasar: “Kenapa saya mau nulis cerita ini?” Jawabannya bisa macam-macam:

  • Mau menghibur pembaca dengan komedi romantis?
  • Pengen bikin pembaca merinding dengan cerita horor?
  • Atau mau menyampaikan pesan moral tertentu?

Fakta menarik: Otak manusia lebih mudah mengingat cerita daripada fakta mentah. Itulah kenapa iklan yang bagus selalu punya storytelling!

2. Kenali Karakter Utamamu Sebelum Menulis

Karakter yang datar itu kayak tempe goreng tanpa garam – hambar! Sebelum menulis suatu cerita sebaiknya menentukan:

  • Latar belakang si karakter
  • Motivasi mereka
  • Ketakutan terbesar
  • Kebiasaan unik

Contoh: Daripada bilang “Dia pemarah”, lebih baik “Dia selalu mengetuk meja tiga kali ketika mulai kesal”. Detail kecil begini bikin karakter lebih hidup!

3. Pilih Setting yang Mendukung

Setting itu nggak cuma tempat dan waktu, tapi juga:

  • Suasana politik di dunia ceritamu
  • Teknologi yang tersedia
  • Norma sosial yang berlaku

Fakta menarik: J.K. Rowling menciptakan seluruh sistem sihir di Harry Potter sebelum mulai menulis buku pertamanya. That’s why dunianya terasa begitu nyata!

4. Buat Kerangka Alur Cerita

Nggak perlu detail banget, tapi minimal tentukan:

  1. Awal yang menarik
  2. Konflik utama
  3. Klimaks
  4. Penyelesaian

Ini ibarat peta jalan biar kamu nggak tersesat di tengah cerita. Sebelum menulis suatu cerita sebaiknya menentukan alur dasar biar nggak kehilangan arah.

5. Tentukan Sudut Pandang

Pilihan sudut pandang akan mempengaruhi seluruh cerita:

  • First person (aku) – lebih intim tapi terbatas
  • Third person limited (dia) – balance antara objektif dan emosional
  • Third person omniscient (narator tahu segalanya) – fleksibel tapi riskan

Fakta menarik: Novel “The Book Thief” menggunakan sudut pandang Malaikat Maut sebagai narator – pilihan unik yang bikin ceritanya memorable!

6. Pikirkan Tone dan Gaya Bahasa

Cerita horor remaja akan beda bahasanya dengan novel sejarah serius. Sebelum menulis suatu cerita sebaiknya menentukan:

  • Formal atau santai?
  • Banyak dialog atau deskripsi?
  • Banyak istilah teknis atau bahasa sehari-hari?

7. Siapkan Ending yang Memuaskan

Banyak penulis pemula asal nulis terus endingnya dadakan. Big no! Ending yang bagus itu:

  • Masuk akal dengan alur cerita
  • Memberikan closure (kecuali emang mau cliffhanger)
  • Meninggalkan kesan tertentu buat pembaca

Fakta menarik: Pembaca lebih mungkin merekomendasikan buku ke orang lain kalau endingnya memuaskan, bahkan lebih penting daripada awal cerita yang menarik!

8. Tentukan Target Pembaca

Cerita untuk remaja SMP akan beda dengan cerita untuk dewasa muda. Pertimbangkan:

  • Usia pembaca
  • Minimnya permasalahan yang relevan
  • Tingkat kompleksitas yang sesuai

9. Riset! (Kalau Perlu)

Untuk cerita yang butuh akurasi tertentu:

  • Cerita sejarah? Cek fakta-faktanya
  • Setting di negara tertentu? Pelajari budayanya
  • Karakter dengan profesi khusus? Pahami pekerjaannya

Fakta menarik: Penulis “The Martian”, Andy Weir, melakukan riset mendalam tentang Mars dan teknologi ruang angkasa sampai ilmuwan NASA memuji akurasinya!

10. Buat Sistem Dokumentasi

Trust me, kamu akan lupa detail-detail kecil. Siapkan:

  • Catatan karakter (fisik, kepribadian, dll)
  • Timeline kejadian penting
  • Glosarium untuk istilah khusus

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan, sebelum menulis suatu cerita sebaiknya menentukan apa saja dulu? Dengan persiapan yang matang, proses menulis akan lebih menyenangkan dan hasilnya pasti lebih bagus!

Yang penting jangan sampai kebanyakan mikir persiapan sampai nggak pernah mulai menulis. Aturannya simple: persiapkan secukupnya, lalu mulai menulis. Kamu selalu bisa revisi dan perbaiki nanti. So, sudah siap menciptakan cerita kerenmu?

Fun Fact! Otak manusia memproses informasi dalam bentuk cerita 22 kali lebih mudah daripada dalam bentuk fakta atau data mentah. Makanya storytelling jadi teknik yang sangat powerful baik dalam menulis fiksi maupun non-fiksi!