Menulis Lamaran di Amplop: Rahasia yang Sering Diabaikan
Pernah nggak sih kamu merasa lamaran kerjamu seperti hilang ditelan bumi? Bisa jadi masalahnya ada di cara menulis lamaran di amplop yang kamu anggap sepele ini. Percaya atau tidak, 73% HRD mengaku langsung mengeliminasi lamaran yang salah penulisan amplopnya sebelum dibuka!
Amplop Bukan Sekadar Pembungkus
Kita sering banget fokus ke isi lamaran tapi lupa bahwa menulis lamaran di amplop itu seperti bungkus kado. Bayangin kamu dikasih kado mewah tapi dibungkus koran bekas – rasanya langsung kurang greget, kan?
Amplop adalah kesan pertama yang dilihat HRD sebelum membuka dokumen lamaranmu. Salah sedikit, bisa-bisa CV mu yang sudah susah payah dibuat malah nggak dibaca sama sekali.
5 Kesalahan Fatal Saat Menulis Lamaran di Amplop
1. Salah Menulis Nama Perusahaan
Nggak percaya? Coba cek lagi lamaran terakhirmu. Banyak banget yang salah ngeja nama perusahaan atau bahkan pakai singkatan yang nggak resmi. Contoh nyata: ada yang nulis “PT. Gojek” padahal nama resminya “PT Aplikasi Karya Anak Bangsa”.
2. Alamat Tidak Lengkap
Jangan cuma tulis “HRD PT Maju Jaya” lalu alamat kantor seadanya. Lengkapi dengan detail lantai, nama gedung, atau kode pos. Percayalah, kurir pengiriman akan sangat membencimu kalau alamatnya nggak jelas.
3. Tidak Mencantumkan Posisi yang Dilamar
Ini penting banget! Perusahaan besar bisa menerima puluhan lamaran per hari. Dengan menuliskan posisi di amplop (contoh: “Lamaran – Posisi Digital Marketer”), kamu memudahkan proses screening.
4. Tulisan Tangan yang Tidak Terbaca
Zaman sekarang masih ada yang nekat pakai tulisan tangan untuk amplop lamaran. Kecuali diminta khusus, lebih baik gunakan print komputer. HRD nggak punya waktu untuk menerka-nerka tulisan cakar ayammu.
5. Amplop Jelek dan Kotor
Amplop bekas pakai, lecek, atau bahkan ada noda kopi? Langsung masuk tong sampah! Investasi sedikit untuk amplop baru yang bersih dan berkualitas.
Template Menulis Lamaran di Amplop yang Benar
Ini nih template sakti yang bisa kamu pakai:
[Kode Pos] [Nama Penerima/Jabatan] [Nama Perusahaan] [Alamat Lengkap Perusahaan] [Kota] Pojok kiri atas: [Nama Pengirim] [Alamat Pengirim] [No. Telepon] [Email] Pojok kanan bawah: "Lamaran - [Posisi yang Dilamar]"
Fakta Unik Tentang Amplop Lamaran
Tahukah kamu? Di Jepang, ada tradisi khusus dalam menulis lamaran di amplop dimana pelamar harus menggunakan amplop khusus berwarna putih dengan garis merah yang disebut “shūgi-bukuro”. Salah bentuk atau warna bisa dianggap tidak sopan!
Digital vs Fisik: Mana yang Lebih Baik?
Di era digital ini, 68% perusahaan lebih memprioritaskan lamaran online. Tapi jangan salah, perusahaan tradisional (terutama di bidang hukum, perbankan, atau pemerintahan) masih sangat menghargai lamaran fisik yang ditulis dengan benar.
Tips dari saya: selalu cari tahu preferensi perusahaan targetmu. Kalau ragu, kirim kedua-duanya! Tapi pastikan cara menulis lamaran di amplop versi fisiknya sudah perfect.
Kesimpulan
Menulis lamaran di amplop itu seperti berpakaian untuk interview – pertama kali dilihat dan memberi kesan mendalam. Jangan sampai kerja kerasmu membuat CV dan surat lamaran yang perfect sia-sia hanya karena amplopnya berantakan.
Mulai sekarang, perlakukan amplop lamaran dengan serius sama seperti isinya. Percayalah, perhatian ke detail kecil seperti ini yang sering membedakan kandidat biasa dengan kandidat outstanding.