Menulis Gelar: Aturan yang Sering Salah Kaprah tapi Penting Banget!

Pernah nggak sih kamu bingung pas mau nulis gelar di email atau CV? Salah tulis dikit, bisa-bisa kamu dianggap nggak profesional. Tenang, kamu nggak sendirian! Banyak orang yang masih keliru dalam menulis gelar, bahkan yang udah punya gelar sekalipun. Nah, artikel ini bakal ngasih panduan lengkap biar kamu nggak salah lagi. Plus, ada fakta-fakta menarik soal gelar yang bakal bikin kamu geleng-geleng kepala!

Kenapa Menulis Gelar Itu Penting?

Di dunia profesional, gelar itu kayak name tag yang nunjukin kredensialmu. Salah tulis, bisa-bisa orang meragukan kompetensimu. Contoh kecil: nulis “S.Kom” (Sarjana Komputer) itu beda banget sama “S.Kom.” (dengan titik di akhir). Yang pertama salah, yang kedua bener. Sepele? Nggak juga! Di dokumen resmi, kesalahan kecil bisa berakibat besar.

Aturan Dasar Menulis Gelar yang Benar

1. Gelar Sarjana (S1)

Contoh: S.E. (Sarjana Ekonomi), S.Ked. (Sarjana Kedokteran). Perhatikan:

  • Selalu pakai titik setelah singkatan
  • Huruf pertama kapital, sisanya kecil
  • Nggak ada spasi antar huruf

2. Gelar Magister (S2)

Contoh: M.M. (Magister Manajemen), M.Kom. (Magister Komputer). Bedanya dengan S1:

  • Biasanya cuma dua huruf
  • Kadang ada spesialisasi, seperti M.Hum. (Magister Humaniora)

3. Gelar Doktor (S3)

Ini yang paling sering salah! Yang bener: Dr. (untuk doktor) beda dengan dr. (untuk dokter umum). Perbedaan huruf besar-kecil itu penting banget!

5 Kesalahan Fatal dalam Menulis Gelar

  1. Nggak Pakai Titik: “SE” itu salah, harusnya “S.E.”
  2. Huruf Kecil Semua: “s.e.” keliatan amatiran banget
  3. Kebanyakan Spasi: “S. E.” itu nggak perlu!
  4. Campur Bahasa: “Bachelor of Arts, S.H.” – pilih satu format aja
  5. Salah Urutan: Gelar akademik harusnya ditulis setelah nama, kecuali gelar kehormatan

Fakta Menarik Seputar Gelar

FAKTA UNIK: Tahukah kamu? Di Indonesia, gelar “Dr.” (doktor) baru boleh dipakai setelah lulus S3, sementara di beberapa negara, dokter gigi juga boleh pakai gelar “Dr.” padahal pendidikan mereka setara S1. Ini sering bikin salah paham dalam forum internasional!

Nah, ini fakta lain yang mungkin belum kamu tahu:

  • Gelar akademik di Indonesia diatur resmi dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, bukan cuma kebiasaan semata
  • Gelar dari luar negeri harus disetarakan dulu lewat DIKTI sebelum dipakai di Indonesia
  • Di Jerman, seseorang bisa punya 3-4 gelar sekaligus dalam nama mereka karena sistem pendidikan yang berbeda
  • Gelar kehormatan (honoris causa) ditulis sebelum nama, beda dengan gelar akademik biasa

Kapan Harus Pakai Gelar dan Kapan Nggak?

Ini pertanyaan yang sering bikin galau:

  • Pakai gelar: Di dokumen resmi, email profesional, kartu nama, publikasi ilmiah
  • Nggak perlu gelar: Di media sosial pribadi, chat informal, sama teman dekat

Intinya: sesuaikan dengan konteks. Nggak perlu pamer gelar di tempat yang nggak tepat, tapi juga jangan remehkan pentingnya gelar di situasi formal.

Menulis Gelar di Berbagai Media

1. Di Email

Contoh bener: “Hormat saya,
Budi Santoso, S.E., M.M.”

Contoh salah: “Dear sir,
mr. budi SE MM”
(ini bikin gregetan banget!)

2. Di CV

Lebih baik tulis lengkap:

  • Sarjana Ekonomi (S.E.) – Universitas Indonesia, 2010
  • Magister Manajemen (M.M.) – Institut Bisnis, 2015

3. Di Media Sosial Profesional

Boleh singkat: “Budi Santoso, S.E., M.M.” di bagian bio. Tapi jangan berlebihan kayak: “Budi Santoso SE MM MBA PhD Candidate” (ini lebay banget!)

Etika Memakai Gelar Orang Lain

Ini penting banget:

  • Jangan asal panggil “Doktor” ke seseorang kalau nggak yakin gelarnya
  • Kalau ragu, lebih baik panggil “Pak/Bu” saja
  • Di dunia akademik, salah sebut gelar bisa dianggap penghinaan

INFO PENTING: Di beberapa negara Asia Timur seperti Korea dan Jepang, gelar akademik justru jarang dipakai dalam percakapan sehari-hari, berbeda dengan Indonesia yang relatif lebih sering menyebut gelar. Ini berkaitan dengan budaya menghormati senior yang berbeda!

Kesimpulan

Menulis gelar itu seperti skill dasar yang sering dianggap sepele tapi sebenarnya penting banget di dunia profesional. Dari artikel ini, kamu udah belajar:

  • Format baku menulis gelar yang benar
  • Kesalahan-kesalahan umum yang harus dihindari
  • Fakta-fakta unik seputar gelar akademik
  • Konteks yang tepat untuk menggunakan gelar

Sekarang kamu nggak ada alasan lagi buat salah dalam menulis gelar, baik gelarmu sendiri maupun orang lain. Ingat, di dunia profesional, detail kecil seperti ini bisa bikin beda!

FAKTA TERAKHIR: Tahukah kamu? Sistem gelar akademik modern sebenarnya berasal dari abad pertengahan Eropa, tepatnya dari Universitas Bologna (didirikan 1088). Sistem inilah yang kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia melalui Belanda. Makanya format gelar kita mirip-mirip dengan sistem Eropa kontinental!