, , ,

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Hasil Wawancara


Cara Menulis Daftar Pustaka dari Hasil Wawancara yang Benar (Plus Fakta Unik!)

Pernah nggak sih kamu bingung gimana cara menulis daftar pustaka dari hasil wawancara? Padahal udah susah-susah ngulik narasumber, eh pas mau dicantumin di karya tulis malah bingung formatnya. Tenang, kamu nggak sendirian! Banyak yang gagal paham soal ini, bahkan sampai ada yang nyantumin nomor WA narasumber di daftar referensi (jangan ditiru ya!).

Kenapa Daftar Pustaka Wawancara Itu Penting?

Sebelum kita bahas cara menulis daftar pustaka dari hasil wawancara, kamu harus paham dulu kenapa ini penting banget:

  • Kredibilitas – Nunjukin kalau data kamu nggak asal comot dari internet
  • Hindari plagiarisme – Jangan sampai dianggap nyolong ide orang
  • Bisa dilacak – Kalau ada yang mau verifikasi, mereka tahu narasumbernya siapa

Format Daftar Pustaka Wawancara yang Benar

Nah, ini dia bagian yang paling kamu tunggu – cara menulis daftar pustaka dari hasil wawancara dengan format baku:

Narasumber, A. (Tahun, Tanggal Wawancara). Jenis wawancara [Wawancara pribadi/Wawancara via telepon]. 

Contoh:
Widodo, J. (2023, 15 Agustus). Strategi pemasaran UMKM di era digital [Wawancara pribadi].

Kalau Wawancaranya Online?

Untuk wawancara via Zoom/Google Meet, formatnya mirip:

Sari, D. (2023, 20 September). Dampak media sosial pada remaja [Wawancara via telekonferensi].

5 Kesalahan Fatal dalam Menulis Daftar Pustaka Wawancara

Setelah tahu cara menulis daftar pustaka dari hasil wawancara yang benar, sekarang kita bahas kesalahan yang harus dihindari:

  1. Nyantumin nomor HP – Ini privasi banget! Kecuali narasumber mengizinkan
  2. Lupa tanggal – Tanggal wawancara wajib dicantumkan
  3. Nggak konsisten – Format harus sama untuk semua wawancara
  4. Ngasal nama – Cek lagi ejaan nama narasumber
  5. Gak ada keterangan – Harus jelas ini wawancara jenis apa

Fakta Unik Seputar Wawancara dan Daftar Pustaka

Fakta Menarik: Tahukah kamu? Menurut praktisi akademik, sekitar 68% mahasiswa kesulitan menulis daftar pustaka untuk sumber non-tradisional seperti wawancara. Ini karena kebanyakan panduan fokus pada referensi buku/jurnal.

Tips Tambahan untuk Dokumentasi Wawancara

Supaya lebih mudah saat menulis daftar pustaka dari hasil wawancara, ikuti tips ini:

  • Rekam (dengan izin) – Lebih akurat daripada catatan manual
  • Minta CV narasumber – Untuk memverifikasi kredibilitasnya
  • Buat transkrip – Memudahkan saat mengutip
  • Simpan kontak – Kalau ada yang perlu diklarifikasi

Bagaimana Jika Narasumber Anonim?

Kalau narasumber minta identitasnya dirahasiakan, formatnya jadi:

Narasumber A. (2023, 10 Oktober). Pengalaman sebagai pekerja seni [Wawancara anonim].

Tapi sebisa mungkin hindari ini ya, karena mengurangi kredibilitas karya tulis kamu.

Perbedaan Daftar Pustaka dan Catatan Kaki

Jangan sampai tertukar! Cara menulis daftar pustaka dari hasil wawancara berbeda dengan catatan kaki:

Daftar Pustaka Catatan Kaki
Ditulis di akhir karya tulis Ditulis di bagian bawah halaman
Format lengkap Bisa lebih singkat
Semua referensi Hanya untuk penjelasan/kutipan tertentu

Kapan Harus Pakai Daftar Pustaka Wawancara?

Gak semua wawancara perlu masuk daftar pustaka. Ini situasi yang wajib dicantumkan:

  • Ketika kamu mengutip langsung perkataan narasumber
  • Saat informasi tersebut eksklusif dari narasumber
  • Jika data tersebut menjadi landasan argumen

Alternatif Selain Daftar Pustaka

Untuk beberapa kasus, cara menulis daftar pustaka dari hasil wawancara bisa diganti dengan:

  1. Lampiran – Kalau wawancaranya panjang dan detail
  2. Metodologi – Jelaskan proses wawancara di bab metodologi
  3. Transkrip – Lampirkan full transkrip jika diperlukan
Info Penting: Di beberapa negara seperti Islandia, wawancara lisan dianggap sebagai sumber akademik yang sah dan sering digunakan dalam penelitian sejarah karena tradisi lisan yang kuat di sana.

Praktik Terbaik Dokumentasi Wawancara

Supaya gampang nanti saat menulis daftar pustaka dari hasil wawancara, lakukan ini:

  • Buat template – Siapkan format kosong sebelum wawancara
  • Kode khusus – Beri kode unik untuk setiap wawancara
  • Backup data – Simpan di beberapa tempat
  • Organisir – Kelompokkan berdasarkan tema/tanggal

Contoh Lengkap Daftar Pustaka Wawancara

Berikut beberapa contoh cara menulis daftar pustaka dari hasil wawancara dalam berbagai situasi:

1. Wawancara Langsung:
Hartono, B. (2023, 5 November). Pengembangan teknologi ramah lingkungan [Wawancara pribadi].

2. Wawancara Telepon:
Putri, M. (2023, 12 Desember). Manajemen stres di tempat kerja [Wawancara via telepon].

3. Wawancara Kelompok:
Tim Guru SDN 05 (2023, 8 Oktober). Pembelajaran hybrid pasca pandemi [Wawancara kelompok].

FAQ Seputar Daftar Pustaka Wawancara

Q: Apa bedanya wawancara pribadi dan telepon dalam daftar pustaka?
A: Hanya keterangan dalam kurung siku yang berbeda, format lainnya sama.

Q: Haruskah mencantumkan durasi wawancara?
A: Tidak wajib, kecuali diminta khusus oleh institusi.

Q: Bagaimana kalau wawancaranya via chat/email?
A: Bisa ditulis [Komunikasi pribadi] dan cantumkan tanggal.

Penutup

Nah, sekarang kamu sudah tahu cara menulis daftar pustaka dari hasil wawancara dengan benar. Ingat, bagian ini sering dianggap sepele padahal penting banget untuk menjaga kredibilitas karya tulis kamu. Jangan sampai penelitian atau tulisan bagusmu dinilai kurang hanya karena format daftar pustaka yang berantakan!

Yang paling penting dari semua panduan di atas adalah konsistensi. Pilih satu format dan gunakan secara konsisten di seluruh karya tulis kamu. Kalau masih ragu, coba cek panduan gaya dari institusi atau penerbit yang kamu tuju.

Fakta Akhir: Di dunia akademik, proper documentation (termasuk daftar pustaka yang rapi) bisa meningkatkan nilai sebuah karya hingga 20% lho! Jadi jangan remehkan teknik penulisan daftar pustaka dari hasil wawancara ini ya!